Jumat, 19 November 2010

musibah di merapi

Sejak letusan awal pada tanggal 26 Oktober 2010, Gunung Merapi terus memuntahkan gas panas dan abu sejauh 5.000 meter ke udara, yang mendatangkan malapetaka bagi penduduk desa sekitar yang sebagian besar bermata pecaharian sebagai peternak, malapetaka tersebut juga mengakibatkan perjalanan udara tergganggu.
Lebih dari 140 orang meninggal akibat letusan selama dua minggu terakhir. Ratusan ribu penduduk telah mengungsi, banyak dari penduduk tinggal di tempat penampungan sementara menunggu sampai pemerintah mengurangi atau mencabut larangan batas zona aman diatas 20km sehingga memungkinkan penduduk untuk kembali.
Dibawah ini saya coba kumpulkan beberapa foto terbaru dari daerah dekat Gunung Merapi yang sampai sekarang kondisinya masih bergemuruh dan belum dapat diprediksi kapan bencana akan berakhir.
Seorang petani di sawah dan tampak sebagai material vulkanik dari Gunung Merapi meletus, di Klaten, Jawa Tengah pada November 4, 2010 dekat Yogyakarta, Indonesia. Lebih dari 70.000 orang kini telah dievakuasi dengan zona bahaya yang diperluas lebih dari 20 km akibat gunung terus memuntahkan abu dan material vulkanik. (Ulet Ifansasti / Getty Images)
"Muntahan Gunung Merapi" terlihat asap dari desa Deles di Klaten, dekat kota Yogyakarta, 1 November 2010. (REUTERS / Dwi Oblo) #
Terlihat Rumah terbakar api disekitar relawan yang sedang penyelamatan korban letusan Gunung Merapi di desa Argomulyo awal pada tanggal 5 November 2010. (SUSANTO / AFP / Getty Images) #
Korban akibat letusan gunung Merapi dievakuasi oleh relawanan di desa Argomulyo, desa tersebut hancur diterjang oleh awan panas yang mematikan pada tanggal 5 November 2010. (SUSANTO / AFP / Getty Images) #
Petir menyambar-nyambar Gunung Merapi meletus, seperti yang terlihat dari desa Ketep di Magelang, Jawa Tengah di Indonesia propinsi November 6, 2010. (REUTERS / Beawiharta) #
pohon Mati dan abu menutupi rumah yang rusak dengan latar belakang Gunung Merapi meletus di di Sleman, Provinsi Yogyakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 6 November 2010. (Ismoyo BAY / AFP / Getty Images) #
Sepasang sendal tertutup abu vulkanik ditinggalkan oleh pemiliknya di desa ditinggalkan Kaliadem, Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 2 November 2010. (AP Photo / Trisnadi) #
Sri Sucirathaasri korban yang selamat, 18th, berdiri di samping kakak nya yang terluka Priska di sebuah rumah sakit di Yogyakarta, 5 November 2010. (AP Photo / Achmad Ibrahim) #
Penduduk desa berkumpul pada saat pemakaman masal para korban letusan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, Minggu, 7 November 2010. (AP Photo / Achmad Ibrahim) #
Seorang warga melewati jalan di Desa Ketep Magelang, propinsi Jawa Tengah, 6 November 2010, dengan latar belakang gunung berapi Gunung Merapi yang sedang meletus memuntahkan gas awan panas menjulang. (REUTERS / Beawiharta) #
Pohon mati dan lumpur menyumbat mengurangi debit sungai akibat memuntahkan abu Gunung Merapi meletus Dari di Sleman, Pada Tanggal 6 November 2010. (BAY Ismoyo / AFP / Getty Images) #
abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi menutupi sebuah desa di Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia, Minggu, 7 November, 2010. (AP Photo / Trisnadi) #
Tim SAR mencari korban di Desa Wukirsari Kabupaten Sleman di Provinsi Jawa Tengah, November 7, 2010. (REUTERS / Sigit Pamungkas) #
Sebuah dapur ditutupi oleh abu di desa Cangkringan, Provinsi Jawa Tengah, 6 November 2010. (REUTERS / Dwi Oblo) #
Sebuah burung peliharaan, mati didalam kandang ditinggalkan oleh pemiliknya, di desa ditinggalkan Kaliadem, Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 2 November 2010. (AP Photo / Trisnadi) #
Sebuah tape radio meleleh dan kursi ditutupi oleh abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi di desa Kaliadem, Yogyakarta, Indonesia pada 1 November 2010. (AP Photo / Trisnadi) #
Badan korban letusan Gunung Merapi diantara abu dan puing-puing di depan sebuah rumah di desa Argomulyo, Cangkringan, di Kabupaten Sleman, 5 November 2010. (REUTERS / Surya Aditia) #
Evakuasi korban yang hangus korban letusan Gunung Merapi di Argomulyo, Yogyakarta, Indonesia, Jumat 5 November 2010. (AP Photo / Trisnadi) #
Seorang dokter hewan Indonesia memeriksa seekor sapi yang terluka setelah letusan Merapi di Desa Umbulharjo, di Sleman, Jawa Tengah, pada 29 Oktober 2010. (Adek BERRY / AFP / Getty Images) #
Lava Cair mengalir dari kawah Gunung Merapi dalam foto ini diambil dari paparan panjang Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah akhir pada tanggal 2 November 2010. (Tumbelaka sonny / AFP / Getty Images) #
Gunung Merapi memuntahkan lava dan asap hari Rabu seperti yang terlihat dari desa Sidorejo di Klaten pada tanggal 3 November 2010. (REUTERS / Beawiharta) #
Warga Yogyakarta naik sepeda motor, diselimuti oleh abu vulkanik yang jatuh dari letusan Gunung Merapi pada tanggal 30 Oktober 2010. (CLARA PRIMA / AFP / Getty Images) #
Seorang wanita mengenakan jas hujan, naik sepeda pada saat jalan tertutup oleh abu, di kota Yogyakarta, 30 Oktober 2010. (REUTERS / Andry Prasetyo) #
Penduduk desa meninggalkan rumah mereka setelah letusan Gunung Merapi di Klaten, Indonesia, Jumat 5 November 2010. (AP Photo / Achmad Ibrahim) #
Gunung Merapi meletus, seperti yang terlihat dari desa Wukirsari di Sleman, dekat kota Yogyakarta, 4 November 2010. (REUTERS / Beawiharta) #
Pohon Tumbang akibat diterjang oleh letusan Gunung Merapi, di desa Kinahrejo di Sleman, Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2010. (Ulet Ifansasti / Getty Images) #
Warga meninggalkan zona bahaya gunung berapi Merapi, awan abu di atas desa Balerante, Klaten pada tanggal 1 November 2010. (Adek BERRY / AFP / Getty Images) #
Penduduk desa dikawal oleh polisi membawa penjarah yang diduga menjarah desa yang ditinggalkan, di Sleman, terletak di zona bahaya Gunung Merapi pada tanggal 1 November 2010. (ARYA BIMA / AFP / Getty Images) #
Seorang wanita berdoa di tempat penampungan sementara di Stadion Maguwoharjo di Yogyakarta, 5 November 2010. (REUTERS / Beawiharta) #
Pengungsi memilih pakaian bekas yang dibagikan di sebuah kamp pengungsi di Yogyakarta, Jawa Tengah November 7, 2010. (REUTERS / Sigit Pamungkas) #
Seorang gadis menangis di sebuah penampungan sementara di Bawukan, Indonesia, Jumat 5 November 2010. (Foto AP / AK Hendratmo) #
Pengungsi melihat keluar dari dalam tenda saat hujan di sebuah pusat evakuasi sementara, di Desa Keputran, Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 4 November 2010. (Ulet Ifansasti / Getty Images) #
Muntahan lava panas dan abu dari puncak Gunung Merapi, dilihat dari Kabupaten Klaten di propinsi Jawa Tengah sebelum fajar pada tanggal 6 November 2010. (Ismoyo BAY / AFP / Getty Images) #
Pandangan dari sebuah penerbangan domestik dari Denpasar ke Yogyakarta yang kemudian dialihkan ke bandara Surabaya, terlihat segumpal gas dan abu menjulang stinggi 10km (enam mil), selama letusan pada tanggal 4 November 2010. (CLARA PRIMA / AFP / Getty Images) #
Relawan dan anggota tim penyelamat dari Yogyakarta membawa korban letusan Gunung Merapi, di desa Ngancar di Sleman pada tanggal 8 November 2010. (CLARA PRIMA / AFP / Getty Images) #
Tangan korban letusan Gunung Merapi, diantara kantong mayat di kamar mayat rumah sakit di Yogyakarta, Indonesia, Jumat 5 November 2010. (AP Photo / Slamet Riyadi) #
Seorang petani berjalan diarea ladang jagung yang tertutup abu vulkanik letusan Gunung Merapi di Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia pada Senin, 8 November, 2010. (Foto AP) #
Gunung Merapi, dilihat dari Desa Sidorejo di Klaten pada tanggal 1 November 2010.

Jumat, 12 November 2010

Kejadian Aneh Di Dunia

Dari badai yang tidak pernah berhenti hingga ada kambing yang kerjanya memanjati pohon, memang perilaku alam banyak yang tidak biasa yang bisa kita temukan di berbagai belahan dunia. Ada yang bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan dan adapula yang sampai sekarang masih meninggalkan tanda tanya, apakah sungguh terjadi atau hanya mitos belaka.


Badai Abadi Venezuela


Fenomena "Relámpago del Catatumbo" atau "Petir Catatumbo" adalah suatu fenomena alam yang aneh. Lokasinya di mulut sungai Catatumbo di Danau Maracaibo (Venezuela), feneomena ini berwujud halilintar atau petir di langit yang tingginya lebih dari 5 kilometer dan terjadi selama 140 hingga 160 di malam-malam dalam setahun, 10 jam dalam satu malam, dan sebanyak 280 kali perjam-nya. Badai yang hampir permanen ini terjadi di atas dataran tanah rawa dimana aliran sungai Catatumbo mengisi danau Maracaibo. Fenomena ini diperkirakan merupakan pembentuk tunggal terbesar lapisan ozone di bumi, melihat intensitas dan frekuensinya yang tinggi. Lihat videonya di bawah ini:



Di lokasinya memperlihatkan sekitar 1.176.000 sambaran listrik per tahun, dengan intensitas hingga 400.000 ampere, dan terlihat hingga jarak 400 km. Karena itulah fenomena ini juga digunakan para pelaut sebagai alat bantu navigasi. Tubrukan angin yang beasal dari pegunungan Andes menimbulkan badai dan petir yang mengikutinya sebagai hasil dari electrical discharge melalui proses ionisasi gas-gas, terutama methan yang dibentuk oleh dekomposisi bahan organik di rawa-rawa. Menjadi lebih ringan dari udara, gas tsb naik hingga ke awan-awan, mensuplai badai-badai. Beberapa pemerhati lingkungan lokal berharap agar kawasan ini dilindungi oleh UNESCO karena fenomenanya yang menakjubkan, sumber terbesar regenerasi lapisan ozone di planet bumi.

Hujan Ikan di Honduras

Hujan ikan di Honduran Folklore adalah hal biasa. Terjadi di Departamento de Yoro antara bulan-bulan Mei dan Juli. Para saksi menyatakan fenomena ini dimulai dengan munculnya awan hitam di langit yang diikuti oleh petir, angin kuat, dan hujan lebat selama 2 hingga 3 jam.


Saat hujan berhenti itulah, ratusan ikan yang masih hidup dapat ditemukan di atas tanah. Orang-orang akan mulai memungutinya dan memasaknya di rumah. Sejak 1998 festival yang diberi nama "Festival de la Lluvia de Peces" atau "Rain of Fish Festival" dirayakan tiap tahunnyadi kota Yoro, Departamento de Yoro, Honduras.

Kamping-kambing Pemanjat di Maroko


Kambing-kambing di atas pohon bisa ditemukan di Maroko. Kambing-kambing ini memanjat pohon untuk memakan buah dari pohon Argan, yang serupa dengan buah zaitun.


Para petani setempat biasa mengikuti kawanan-kawanan kambing ini saat mereka berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Bukan karena ingin melihat keanehan ini, melainkan berusaha mendapatkan biji-biji kacang dari sisa buah yang biasanya tidak ikut dimakan oleh kambing-kambing itu. Tiap kacang berisikan 1 hingga 3 biji yang bisa digunakan untuk membuat minyak Argan dan bahan kosmetik lainnya. Minyak ini telah digunakan orang selama ratusan tahun, tetapi perlahan pohon Argan makin sulit ditemui akibat kayunya yang sering dijarah dan juga akibat ulah kambing-kambing pemanjat yang merusaknya.


Untuk itulah sekelompok orang dan organisasi mencoba berusaha untuk menyelamatkan pohon ini dengan menjadikan lokasi utama dimana pohon ini tumbuh sebagai kawasan lindung. Mereka juga ingin dunia memberi perhatian pada minyak Argan ini, rasanya yang lezat dan mengandung bahan anti-aging akan banyak dicari orang.


Bagaimanapun juga akan sulit menjual minyak ini, jika dalam benak orang yang akan menggunakannya untuk wajah atau menyantapnya terbayang minyak ini didapat dari sisa makanan kambing. Untuk itulah sebuah kampanye dirancang untuk mencegah kambing-kambing itu memanjat pohon-pohon Argan pada masa-masa tertentu dalam setahun untuk membiarkan buah-buahnya masak dan jatuh dengan sendirinya. Biji-bijinya lalu dikumpulkan dan diproses menjadi minyak. Sejauh ini rencana ini bisa bekerja.



Hujan Merah di Kerala


Dari tanggal 25 Juli hingga 23 Sepetember 2001, secara sporadis hujan merah turun di Kerala, India selatan. Siraman hujan ini berwarna merah, menodai pakaian orang-orang dengan warna yang mirip darah ini. Warna hujan lain seperti kuning, hijau, dan
hitam juga pernah dilaporkan terjadi.
Awalnya fenomena ini diduga ada hubungannya dengan meteor jatuh, tetapi dari studi yang dilakukan oleh Pemerintah India menemukan bahwa hujan berwarna ini disebabkan oleh spora-spora yang berterbangan dari alga lokal yang subur. Kemudian di awal tahun 2006, fenomena hujan berwarna ini tiba-tiba menjadi perhatian dunia setelah media memberitakan dugaan bahwa partikel-partikel berwarna itu berasal dari sel-sel dari luar angkasa, yang diajukan oleh Godfrey Louis dan Santhosh Kumar dari Mahatma Gandhi University di Kottayam. Asal material padat dari bumi dalam hujan merah didukung oleh suatu investigasi pada rasio isotopic dari nitrogen dan karbon.

Ombak Terpanjang di Dunia



Dua kali setahun, antara bulan Februari dan Maret, perairan Laut Atlantik menggulung sungai Amazon, Brazil, menciptakan gelombang terpanjang di dunia.


Fenomena yang disebut sebagai Pororoca ini disebabkan oleh pasang laut Atlantik yang bertemu dengan mulut sungai Amazon. Terjangan pasang laut ini menciptakan gelombang hingga setinggi 12 kaki dan menggulung arus sungai Amazon hingga ratusan mil.


Ombak ini kontan menjadi populer di kalangan para surfer dan sejak tahun 1999, kejuaraan surfing tahunan digelar di São Domingos do Capim. Tetapi memang bersurfing di sungai ini memang sedikit beresiko mengingat orang bisa membuang apa saja di sungai, termasuk batang pohon.


Salazar, seorang Brasil, pernah bersurfing di atasnya hingga selama 37 menit tanpa berhenti hingga sejauh 12 kilometer. Wow... Bersurfing selama ini merupakan mimpi para surfer. Hmm... surfing di kali, kebayang gak sih ?



Black Sun (Matahari Hitam) Denmark



Selama musim semi di Denmark, pada kira-kira satu setengah jam sebelum matahari terbenam, kawanan burung jalak Eropa (sturnus vulgaris) yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari sejuta berkumpul dari berbagai penjuru berkumpul membentuk formasi-formasi menakjubkan.


Fenomena ini sering disebut dengan Black Sun, dan dapat ditemui di awal musim semi di sepanjang daratan berawa di Denmark bagian barat selama bulan Maret hingga pertengahan April. Burung-burung ini bermigrasi dari selatan dan menghabiskan waktunya di padang-padang rumput mencari makan dan tidur di rerumputan di malam hari.







Pelangi Api di Idaho



Fenomena di atmosfer yang dikenal sebagai sebuah busur circumhorizon atau "Pelangi Api", terlihat saat matahari sedang tinggi di langit (misalnya di lebih dari 58° di atas horison), dan cahayanya menembus melalui awan-awan tinggi cirrus yang sangat terang yang terbentuk dari kristal-kristal heksagonal. Sinar matahari yang memasuki permukaan vertikal kristal-kristal dan meninggalkannya melalui permukaan bawahnya dibiaskan dan dipisahkan menjadi array warna-warna yang bisa dilihat. Saat kristal-kristal di awan-awan cirrus itu segaris secara optimal (misal dengan permukaan-permukaan yang paralel dengan daratan), hasilnya memperlihatkan suatu spektrum brilian dari warna-warna sebuah pelangi.